Total Tayangan Halaman

Rabu, 29 Maret 2017

NHW #9 BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim...

Assalamualaikum semuanya, jumpa lagi....
Ini NHW terakhir di kelas matrikulasi IIP, seneng rasanya tapi sedih juga sih ( gaya... hahahahha...).

Nah, tugas kali ini disuruh bikin mengenai "Bunda sebagai perubahan agen". Wah seru juga yaaa....

Semenjak memutuskan resign dan mulai serius menjalani peran ibu pekerja domestik maka semenjak itu pula sebenarnya bercita-cita mempunyai "Day Care Islami". Melihat dari 'masih' banyaknya ibu pekerja yang belum bisa mendelagasikan pengasuhan anak ke orang lain, maka daycare Islami bisa dijadikan solusinya.

DAYCARE ISLAMI

Sebenarnya daycare ini akan dibuat berbeda dari daycare umum lainnya. Daycare ini bukan hanya tempat penitipan anak seharian full tapi juga diberikan metode Islami. Seperti mendengarkan murrotall al Quran, diberikan adab-adab, dan tugas khusus untuk orangtua setiap minggunya ( family project gitu lah).


Untuk lokasi dan tempatnya belum tau, tapi mungkin sekitaran Depok dulu. Kurikullumnya dibuat berdasarkan metode buah kurma dan terutama lebih mengedepankan adab serta akhlak. Tidak lupa, para ibu diedukasi terus untuk tetap merawat buah hatinya sendiri dan ayah lebih dekat dengan anak.

Yang pasti ini memang masih "Grand Design" dan "Mimpi Besar" saya, harapannya semoga tulisan ini menjadi doa-doa yang baik, Allahumma aamiin.

Terima kasih semuanya....

Wassalammualaykum warrohmatullohi wabarokatuh...

Salam,
Karlina Eka Sari
(Ibu Pembelajar)





Kamis, 16 Maret 2017

NHW #8 - MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bismillahirrohmanirrohim......


Dear pmbaca setiaku (gegayaan banget ya hahahahha)... Jadi udah hampir seminggu ini Hanif pengennya main terus diluar dan ibunya sampai kewalahan. Hanif sekarang kamu udah mulai punya teman yah nak, ibu senang cuma kerjaan ibu jadi molor hahahahahhaha.....

Back to NHW, ini sudah hampir memasuki tahap finish. Teringat penjelasan ibu Septi kemarin bahwa kita termasuk dalam kategori yang mana? Tipe pendaki atau tipe standar... 

NHW kali ini sebenarnya NHW tersimple (caelah), tapi ya gitu ya. Orang mah kalau semakin simple malah semakin eimmaaaaleeeessss (astagah, jangan ditiru ya)

Pertanyaannya :
Ambil salah satu dari ranah aktivitas di kuadran SUKA dan BISA. Oke mari kita ambil...

Menulis dan Bercerita, ini salah dua hahahahhaha.....

Kita ingin menjadi apa (be)? - Ibu professional yang mengimplementasikan lewat menulis dan bercerita ( bisa untuk keluarga maupun oranglain )

Kita ingin melakukan apa (do)? - Melakukan hal yang bisa menunjang yang kita suka dengan ilmu parenting dan bekal lainnya

Kita ingin memiliki apa (have)? - Memiliki jam terbang yang cukup sehingga bisa dikatakan sebagai ibu professional yang mampu bermanfaat baik di dalam maupun diluar

Selanjutnya....

LIFETIME PURPOSE saya adalah menjadi ibu senantiasa pembelajar agar bisa menjadi ibu Professional baik didalam maupun diluar dunia dan akhirat.

5-10 tahun mendatang, diharapkan sudah menjadi ibu Professional yang bisa berbagi lewat tulisan maupun cerita.

Dan dalam setahun, akan melanjutkan segera jenjang belajar ke tahapan yang lebih professional dan terus mengupgrade diri dengan ilmu yang mumpuni.

Image result for quote perubahan 

"KARENA PERUBAHAN ITU HARUS DIJEMPUT, BUKAN DITUNGGU" 

Salam,
Karlina Ekasari
Masih (ibu pembelajar )

RESUME SESI 7- KELAS MATRIKULASI IIP DEPOK BATCH 3

RESUME SESI 7- KELAS MATRIKULASI IIP DEPOK BATCH 3

_Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch #3, sesi #7_

*REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI*

Alhamdulillah setelah  melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan”  dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.


*_Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR_* "

Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani  hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati.

Para Ibu di kelas Bunda Produktif  memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki.


Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada.


 Sang Maha Memberi  Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita”


*_Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya,  demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar_*


Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah

*_bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga_*


Semua pengalaman para Ibu Profesional di  Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah *KEMULIAAN* hidup.


RESUME NICE HOMEWORK #7

- Materi -
“ *_Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI_* "


Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.


Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.


Maka

*_Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang_*

Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita.

 Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.




*_Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya_*


Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,

1⃣menambah syukur,
2⃣menegakkan taat 3⃣berbagi manfaat.



*_Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan sekendak-Nya_*


Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).

Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.


Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga,  untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.


Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,

Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

_Sumber bacaan_:

_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_

_Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010_

_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_

https://youtu.be/qTdwIE5TuTU


------- PERTANYAN - JAWABAN ------------

1. Proses dari Working Mom ke Stay at Home Mom buat saya adalah proses yang sangat luar biasa karena ada rasa "nggak enak hati" ketika membebani semua kebutuhan rumah tangga dari A-Z hingga utk pribadi saya. Kadang, ketika suami belum sanggup memenuhi semuanya atau kadang wajahnya kurang berkenan ketika saya meminta uang, saya merasa rendah diri dan kesal hingga rasanya ingin kembali bekerja full time saja.

Mohon saran bagaimana saya dapat bersikap legowo dengan rejeki dari suami saja dan menghilangkan rasa nggak enak hati tsb.

Terima kasih banyak
- Anonim -

Jawaban :
Mba...
Yakinkah mb, "be profesional rezeki will follow"
Tidak perlu merasa menyesal dari keputusan yang mb ambil. Sudah tugas suami mencari nafkah dan memberikan ke istrinya. Buat proposal bulanan mb.. ajukan ke suami, dan cukup minta sekali sesuai dg jumlah dlm proposal yg dibuat, jadi tidak bolak balik minta terus dan menjadikan mb rendah diri. Dan jika kurang maka komunikasikan dengan baik bersama suami dan insya Allah suami akan mengerti ( Selesei - Any )

2. Begini, saat ini status IRT. Dulu pernah bekerja. Berhenti bekerja Krn sulit mdapatkn pengasuh yg sesuai harapan dan sy merasa telah mdzholimi anak2 Krn bolak balik ganti pengasuh dg perilaku yg ajaib2 itu. Sy bhenti bekerja dg penuh kesadaran dan tanpa paksaan Dr suami atau orang lain. Hingga saat ini pun sy tetap bpikir bhw keputusan yg saya ambil adalah keputusan terbaik. Hanya saja, terkadang sy merasa kurang bermanfaat dan merasa sayang dg latar belakang pendidikan sy. Tapi kalaupun disuruh bekerja lagi saat ini sy tidak mau Krn tdk ingin meninggalkan anak2 yg masih di bawah 8 tahun.
- Anonim -

Jawaban :
mba ..
Tidak ada yang sia sia mb, pendidikan tinggi dan menjadi ibu rumah tangga bukan suatu hal yang remeh. Dengan latar belakang mb...manfaatkan dalam mengelola rumah tangga, keluarga dan lingkungan sekitar mb pasti akan menjadi lebih kereen nantinya.Produktiflah dengan ilmu yang mb miliki. ( Selesei - Any )

3. Bagaimana peran kita untuk buat kurikulum terencana dgn kurikulum yg tidak terencana.
- Dikha -

Jawaban :
utk saya kurikulum secara garis besar saja. krn anak2 masih kecil. misal target 7 thn yg ingin dicapai mandiri,suka buku, dll
di perjalanan ketika qt membersamai adalah proses mengamati dan pasti akan menemukan hal2 unik. sampe dia baligh itulah tugas kita

4. Saya sejak awal memang bertekad menjadi ibu rumah tangga dirumah. dalam perjalanan saya ingin mengembangkan diri saya dengan berjualan. namun suami menolak semua ide saya, suami lebih memilih saya menjalankan bisnis yang berasal dari idenya itupun saya tidak boleh turun langsung dengan alasan anak-anak. ternyata bisnis kami gagal di bulan pertama. saya disalahkan karena tidak dapat menjalankan bisnisnya. bagaimana saya menghadapi hal ini?apakah saya harus belajar di bunda sayang dan cekatan dulu?

#sementara seperti ditulis dlm tugas NHW beberapa waktu lalu ternyata suami ingin saya dapat memenejeri bisnisnya.
- Anonim -

Jawaban :

Kuncinya di komunikasi mbak. di bunda sayang ada materi komunikasi produktif. qt dan pasangan berbeda pandangan dan latar belakang. bagaimana
 pandangan dia dan pandangan saya mjd pandangan qt.


5. Terkait rezeki sdh ada jaminan dari Allah swt, dan kita wajib menjaga amanah atau dalam hal ini anak, bagaimana dengan alasan seorang ibu yang bekerja selain membantu suami mencari rezeki, juga untuk pengembangan diri ibu tersebut.. dimana sang ibu merasa akan semakin produktif atau bahagia bila mengasuh anak diiringi dengan mengerjakan pekerjaan yg dia suka di ranah domestik, dibandingkan bila harus menjadi ibu rumah tangga saja..?
- Yunita Utami -
5. mb Yunita..
mencari rizki tidak harus meninggalkan anak2 kan ..
ranah domestik adalah ibu yang bekerja di rumah tangga sementara ranah publik adalah ibu yg bekerja di luar rumah, maksudnya apakah ibu merasa bahagia dan produktif ketika bekerja di ranah publik sambil mengasuh anak drpd menjadi ibu rumah tangga. kayaknya mb terbalik...
Produktif itu bukan hanya dinilai dari materi saja, ilmu yang bermanfaat untuk keluarga dan lingkungan sekitar itu juga disebut produktif.
Dan tidak menjadi masalah jika ibu itu merasa nyaman menjadi ibu  yg bekerja di luar rumah, hanya mbak harus menguatkan diri di ilmu bunsay dan buncek agar tidak menjadi timpang nantinya.
_Nice Homework #7_
*TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF*
Bunda dan calon bunda yang masih semangat belajar sampai NHW #7.  Selamat, anda sudah melampaui tahap demi tahap belajar kita dengan sabar.
Setelah kita berusaha mengetahui diri kita lewat NHW -NHW sebelumnya, kali ini kita akan mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini dengan tools yang sudah dibuat oleh Abah Rama di Talents Mapping.
Segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman  tulis di NHW#1 – NHW #6
Semua ini ditujukan  agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.
🍀 Ketahuilah tipe kekuatan diri (strenght typology) teman-teman, dengan cara sbb :
1⃣masuk ke www.temubakat.com
2⃣isi nama lengkap anda, dan isi nama organisasi : Ibu Profesional
jawab Questioner yang ada disana, setelah itu download hasilnya
3⃣Amati hasil dan konfirmasi ulang dengan apa yg anda rasakan selama ini.
4⃣ Lampirkan hasil ST30 (Strenght Typology) di Nice Homework #7
🍀 Buatlah kuadran aktivitas anda, boleh lebih dari 1 aktivitas di setiap kuadran
Kuadran  1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA
Kuadran 2  : Aktivitas yang anda SUKA tetapi  andaTIDAK BISA
Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda  BISA
Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA

Review NHW #7
IKHTIAR MENJEMPUT REJEKI
Disusun oleh
Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional
_Review Nice Home Work #7_
_[Bunda Produktif]_ *IKHTIAR MENJEMPUT REJEKI*
Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar,
Terima kasih bagi yang sudah mengerjakan NHW#7 ini dengan sangat baik. Melihat satu persatu hasil peta kekuatan teman-teman, maka kami  melihat beragam potensi fitrah yang dimiliki oleh teman-teman yang bisa dijadikan sebagai bekal untuk memasuki ranah produktif.
NHW #7 ini adalah sesi *KONFIRMASI*. Dimana kita belajar mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini, apa yang sudah kita baca tentang diri kita dengan tools yang dibuat oleh para ahli di bidang pemetaan bakat.
Ada banyak tools yang sudah diciptakan oleh para ahli tersebut, diantaranya dapat dilihat secara online di  www.temubakat.comhttp://tesbakatindonesia.com/www.tipskarir.com dan masih banyak lagi berbagai tes bakat online maupun offline yang bisa kita pelajari.
Kita menempatkan tools-tools tersebut sebagai alat konfirmasi akhir, sehingga kita tidak akan buru-buru menggunakannya, sebelum kita bisa menggunakan mata hati  dan mata fisik kita untuk melihat dan membaca diri dengan jujur. Kita makin paham tanda-tanda yang DIA berikan untuk menjalankan peran produktif kita di muka bumi ini.
Efek yang bisa kita rasakan, saat menjadi ibu kita tidak akan menjadi ibu galau yang buru-buru mencari berbagai alat untuk bisa melihat minat dan bakat anak kita secara instan. Kita justru akan punya pola mengamati bakat minat anak, dari kegiatan aktivitas anak keseharian dg mengamati sifat-sifat dominan mereka, yang mungkin akan menjadi peran hidup produktifnya kelak.
Selain itu juga memperbanyak aktivitas panca indra sehingga kita makin paham bidang yang akan ditekuni anak-anak. Maka modalnya, buka mata, buka hati. Kayakan wawasan anak, kayakan gagasan anak setelah itu buatlah mereka kaya akan aktivitas. Terlibatlah (Engage) , Amati (observe), gunakan mata hati dan mata fisik untuk mendengarkan dan melihat  (watch and listen ) keinginan anak selama rentang 2-14 tahun, lalu perkuat pemantauan hal tsb sampai usia 14 tahun ke atas,  jadi modal pertama adalah mata hati dan kehadiran orangtuanya.
Alat hanya mempermudah kita untuk mengenali  sifat diri kita yang produktif menggunakan bahasa bakat yg sama shg mudah untuk diobrolkan.
Tetapi menggunakan alat bukan sebuah keharusan yang mutlak. Bagi anda yang sudah percaya diri dengan aktivitas anda saat ini, tidak perlu lagi menggunakan alat apapun untuk konfirmasi.
Salah satu tools yang kita coba kemarin adalah  www.temubakat.com yang kebetulan kita bisa mengkonfirmasi langsung ke penciptanya yaitu Abah Rama Royani, yang sering menjadi guru  tamu di komunitas Ibu Profesional.
Apabila teman-teman memiliki tools lain tentang pemetaan bakat ini yang bisa dikonfirmasi ulang ke penciptanya silakan dipakai, sehingga kita jadi lebih banyak paham tentang berbagai alat konfirmasi bakat kita.
Setelah mendapatkan hasil segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman  tulis di NHW#1 – NHW #6
Semua ini ditujukan  agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.
*FOKUS pada KEKUATAN, SIASATI segala KELEMAHAN*
Fokus pada kekuatan berarti bahwa ke depan, luangkan waktu untuk belajar dan berlatih hanya pada aktivitas yang merupakan potensi kekuatan. Siasati keterbatasan berarti bahwa usahakan untuk mencari cara lain dalam mengatasi keterbatasan yang ada, bisa dengan cara menghindarinya, mendelegasikannya, bersinergi dengan orang lain ataupun menggunakan peralatan atau sistem. Seperti halnya bila kita tidak mampu melihat jauh karena keterbatasan mata yang minus, maka cukup diatasi dengan menggunakan kaca mata.
Ini salah satu contoh pentingnya kita memahami kekuatan diri kita kemudian mencari partner yang cocok. Untuk itu silakan teman-teman amati sekali lagi, potensi kekuatan yang ada pada diri teman-teman, kemudian minta pasangan hidup anda atau partner usaha anda untuk melakukan proses yang sama dengan tools yang sama, agar anda dan partner anda memiliki bahasa bakat yang sama untuk diobrolkan. Setelah itu lihat apakah anda sama-sama kuat di bidang yang sama atau saling mengisi.
Hal ini penting untuk memasuki ranah produktif teman-teman. Akan berkolaborasi dengan pasangan hidup atau memang perlu partner lainnya. Apabila perlu partner lain maka teman-teman sudah paham orang-orang dengan kekuatan seperti apa yang ingin anda ajak kerjasama. Sehingga mulai sekarang sudah tidak lagi asal bilang “saya cocok dengan si A, si B, si C” cocok di bidang mana? Bisa jadi kecocokan anda dengan seseorang tidak bersifat produktif karena memang tidak saling mengisi (komplemen).
Mari kita lihat beberapa contoh di bawah ini:
*POTENSI KEKUATAN*
Banyak orang masih berpandangan bila kita berlatih atau membiasakan diri melakukan suatu aktivitas, kita akan menjadi semakin hebat. Slogannya mengatakan: “pratice makes perfect”. Namun ternyata slogan ini memiliki kebenaran sepanjang dilakukan pada potensi kekuatan Anda. Sibuk berlatih pada aktivitas yang merupakan keterbatasan hanya akan membuang waktu, energi apalagi biaya. Sayang bila kita berpayah-payah melakukan aktivitas yang merupakan keterbatasan kita.
Menurut Abah Rama Royani dalam bukunya yang beliau tulis bersama teman-teman dari Prasetya Mulya yang berjudul 4 E (2010)
*_Potensi Kekuatan adalah aktivitas yang anda SUKA  melakukannya dan BISA  dengan mudah  melakukannya, hasilnya bagus dan produktif_*
Setelah mengkonfirmasi ulang bakat kita dengan tools yang ada, kami sarankan jangan percaya 100%. Silakan konfirmasi ulang  hasil tersebut sekali lagi dengan mengisi pernyataan aktivitas apa yang anda SUKA dan BISA selama ini.
Setelah memetakan apa yang SUKA dan BISA, maka mulailah menambah jam terbang di ranah anda SUKA dan BISA, mulailah melihat dengan seksama dan kerjakan dengan serius.
Mengapa ranah SUKA terlebih dahulu yang harus kami tekankan. Karena membuat kita BISA itu mudah, membuat SUKA itu baru tantangan.  Maka saran kami masuki ranah SUKA dan BISA terlebih dahulu sebagai awalan memasuki ranah produktif teman-teman, kalau anda sudah menemukan “pola”nya disana, sudah merasa “ Enjoy,Easy dan Excellent” , maka mulailah mencoba ke ranah yang lain selama aktivitas tersebut masuk kuadran BISA. Yang sebaiknya tidak dimasuki di awal ini adalah memasuki ranah yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA.
Seiring berjalannya waktu kita semua akan bisa dengan mudah memaknai kalimat ini :
*_“It is GOOD to DO what you LOVE, but the secret of life is LOVE what you DO_*"
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
Sumber Bacaan :
_Materi Matrikulasi IIP Sesi #7, Rejeki itu Pasti, Kemuliaan harus Dicari, 2017_
_Hasil NHW#7, Peserta Matrikulasi IIP, 2017_
_Abah Rama Royani, 4 E (Enjoy, Easy, Excellent,Earn), PPM Prasetya Mulya, 2010_
_Referensi tentang bahasa bakat dan potensi kekuatan di www.temubakat.com_


PERTANYAAN DAN JAWABAN REVIEW
1. Ada pertanyaan terkait review nhw 7 nya. Begini, bagaimana membedakan/memilah aktivitas yg kita suka dan kita bisa dari aktivitas yg kita suka dan kita "merasa" bisa, padahal mungkin itu perasaan kita saja. Bisa terlihat dr hasil yg mungkin kurang memuaskan. Hal tsb kadang mengaburkan pandangan saya, karena saya merasa bisa, saya usahakan terus, setelah dlm waktu yg lama ternyata tidak berhasil, pdhl sudah membuang waktu yg semestinya bisa difokuskan pada aktivitas yg saya suka dan benar2 bakat saya. Terima Kasih. Wassalam.
- Dessi Irianni -
2. Bagaimana jika hasil yang kita tidak suka tapi bisa malah lebih baik dari kita suka dan bisa. Apakah itu terbawa perasaan saja?
- Karlina Ekasari -




  1. Virus-free. www.avast.com


 

Jumat, 10 Maret 2017

NHW#7_TAHAPAN MENJADI BUNDA PRODUKTIF

Bismillahirrohmanirrohim...

Hallo... Jumpa lagi....

Tugas kali ini, amazing luar biasa. Kenapa? Karena saya menjadi koordinator mingguannya. Gak kebayang rasanya, ternyata seperti ini jadi korming. Seru dan bisa nambah teman serta saudara lainnya. Dan yang lebih amazing lainnya adalah kedatangan master guru Ibu Septi PW. Sumringah pisan, karena sebagai anak didik haruslah banyak menimba ilmu dari beliau.

Oke, lanjut ke tugas...

Ditugas kali ini, peserta matrikulasi IIP harus mengisi bakat di temubakat.com . Saya hampir shock karena kenapa baru tahu ada link bakat seperti itu. Coba diisi pas masih SMA, kemungkinan besar mungkin saya ambil jurusan Public Relation atau Komunikasi dalam kuliah, hahahaha. Sayangnya udah terlanjur nyemplung di Ekonomi. Yo wess lah, beras udah terlanjur jadi bubur. Gak ada yang perlu disesali. Toh saya juga suka Ekonomi kok. Walaupun gak tertarik detail dengan angka-angka.

Taraaa..... hasil di temubakat.com

 

Potensi Kekuatan saya ialah : 
1. AMB - AMBASSADOR 
2. CAR - CARETAKER 
3. DIS - DISTRIBUTOR 
4. EDU - EDUCATOR
 5. JOU - JOURNALIST 
6. MOT - MOTIVATOR
 7. SEL - SELLER  

Potensi Kelemahan saya ialah : 
1. ANA - ANALYST 
2. EVA - EVALUATOR 
3. EXP - EXPLORER 
4. OPE - OPERATOR 
5. RES - RESTORER 
6. SAF - SAFEKEEPER

Biar enak, saya kasih linknya juga deh file:///D:/KELAS%20MATRIKULASI%20IIP%20DEPOK%202/st30_KARLINA%20EKASARI.pdf

Kalau dilihat dari hasilnya, entah kenapa cocok sekali dengan diri saya. Alhamdulillah, ikutan Institut Ibu Professional, jadi tahu apa bakat saya yang sebenarnya.

Oh ya, bagi para pembaca blog saya. Mungkin bisa dicoba untuk temukan bakat di temubakat.com . Coba yuk, siapa tahu kita punya bakat yang terpendam.

Setelah mengisi bakat, selanjutnya adalah membuat kuadran. Sejujurnya agak bingung, tapi yang namanya tugas ya harus dibuat.


Kurang lebih beginilah rumusan diri saya. Ada yang sama dengan saya?

Sekian NHW kali ini, tugas ini dibuat satu hari menjelang pertemuan dengan ibu Septi. In syaa Allah, jika memungkinkan akan saya tulis diblog ya. Nuhun yang sudah membaca.

Salam,
Karlina Ekasari
(Ibu Pembelajar)

Jumat, 03 Maret 2017

NHW #6 - BELAJAR MENJADI MANAGER KELUARGA HANDAL

Bismillahirrohmanirrohim...

Hampir seminggu ini, kami sekeluarga sakit. Dimulai dari ayah Hanif yang demam lalu lanjut ke diate. Lalu ibu Hanif meriang, demam, pilek. Dan Hanif pun ikut-ikutan demam, pilek dan GTM BERAT karena tumbuh gigi. Sehingga menyebabkan ibunya stress berat mikirin menu makan Hanif setiap harinya.

Tapi tetap semangat in syaa Allah mengerjakan NHWnya. Semoga terus Allah beri semangat kepada diri jika mulai futur ilmu, Allahumma aamiin.

Oke, NHW kali ini adalah membagi aktivitas menjadi dua yaitu aktivitas penting dan aktivitas tidak penting. Jujur, susah milihnya karena aktivitas semua penting.

Aktivitas penting :
1. Belajar parenting
2. Memasak
3. Menemani Hanif main

Aktivitas tidak penting :
1. Main sosmed
2. Mencuci piring
3. Mengepel lantai

Sebenarnya aktivitas tidak penting bukan berarti tidak dilakukan, tetap dilakukan tapi tidak menjadi prioritas lagi dalam list aktivitas sehari-hari atau bisa dilakukan dalam tempo 24 jam hanya dilakukan satu kali itupun dengan waktu yang amat terbatas. Mungkin gambaran lebih jelasnya di point selanjutnya yah.

Ada beberapa aktivitas yang menyita hampir waktu saya yaitu menemani Hanif main, main hp dan memasak (karena jujur saya tipe orang yang agak ribet kalau soal mempersiapkan bahan masakan). Dan ada satu yang benar-benar harus saya kendalikan sepenuh jiwa dan raga (lebay hihi) yaitu main hp. Di zaman penuh dengan kecanggihan dan apa-apa kebutuhan juga ada dalam si mungil yang selalu dicari, agak sulit memang untuk lepas sepenuhnya dari HP. Tapi ya tetap harus dilatih.

Semenjak ikut IIP, Alhamdulillah saya mulai melatih diri ini agar tidak ketergantungan pada HP. Dengan saya coba melatih dengan 'GFOS' (Gadget Free On Sunday). Dan sekarang setiap harinya harus saya batasi. Baiklah, coba melatih diri dalam tempo waktu 24 jam, hanya boleh bermain HP min 4 jam dulu. Jika nanti mulai terbiasa, akan coba ditingkatkan. SEMANGAT.

TIME MANAGEMENT ALA IBU HANIF




Doakan ya, agar saya bisa KOMITMEN, KONSISTEN, ISTIQOMAH.

KARLINA EKASARI,
Ibu Pembelajar