Total Tayangan Halaman

Jumat, 31 Januari 2014

izinkan aku menikah...

Bismillahirrohmanirrohim...

Assalamualaykum warrohmatullohi wabarokatuh..

Menuliskan hal ini rasanya, masya Allah deg-degan sekali..
Judul diatas begitu menggetarkan, cetar, membahana...

Menikah, sudah lama sekali keinginan ini. Sudah sejak 2 tahun yg lalu. Sejak lepas kuliah. Heheh. Tapi Allah belum mengizinkan. Nampaknya Allah ingin aku tahu betul tugas dan tanggung jawab seorang isteri.

Skenario Allah, membuatku tertakjub takjub. Bagaimana tidak, Allah menyambutku dengan hidayah ini. Hidayah luar biasa, mengenal Islam dulu baru menikah.

Kini, usiaku sudah 25tahun september 2013. Rasanya usia yg sudah cukup matang untuk seorang perempuan mempunyai titel 'isteri' yang akan berlanjut menjadi 'ibu' ^^.

Entah ini doa yang mengancam atau bukan, terucap lafaz "Ya Rabb, izinkan aku menikah"
Doa serta harapan ditahun ini. Entah Allah mengabulkan atau menundanya, satu hal yang harus kuyakini 'skenario Allah itu yang terbaik'.

Ikhtiarku ialah menjadikan diri ini lebih baik lagi.

Aku menantimu dalam taatku.
Aku perbaiki diriku, begitupun engkau..
Aku kuikatkan cinta-cinta di dunia, kepada Rabbku..
Jagalah dirimu, perbaikilah akhlakmu karena kelak syurgaku terletak dibawah keridhoan dirimu...
Wahai imamku, pendamping hingga ke syurganya Allah...

Wassalamualaykum warrohmatullohi wabarokatuh

@karlinaesari

Rabu, 15 Januari 2014

Muslimah, pantaskah menjadi pemimpin?

Bismillahirrohmanirrohim...

Assalamualaykum warrohmatullohi Wabarokatuh..

Sebagai seorang muslimah, tentunya pertanyaan yg menggelitik. Izinkan aku
menulisnya darisudut pandang pemikiran sederhana.

Pertanyaanku cuma satu, jika muslimah menjadi pemimpin kemana saudara muslim? Apakah saat ini, justru banyak ikhwan yg berlindung diketiak para akhwat. Kemana mereka, kemana mereka?

Islam memang tidak menjadikan perempuan hanya sebagai sarana melahirkan. Tidak. Islam justru sangat melindungi perempuan.

Justru kaum liberalis dan feminisme yg mengagung-agungkan kesetaraan gender, mereka lah dalang pemyebab timbulnya kekacauan ini.

Tak sadarkah kita, muslim dan muslimah tentang hal ini.

Aku membayangkan perempuan menduduki kursi kepemimpinan. Lalu terbuai dengan jabatan. Serta melupakan keluarganya, anaknya. Ya Allah, sedih rasanya.

Itukah kebahagian seorang muslimah. Sungguh itu bukan kebahagiaan seorang muslimah. Itu hanya kebahagiaan para kaum liberal dan feminisme yg ingin membuat kita lupa akan kebahagiaan kita yg sesungguhnya.

Jika itu yg terjadi pada diri kita, justru aku membayangkan kita akan semakin terlena dengan jabatan yg menggelantungi, uang yg menumpuk sedangkan rumah, keluarga, dan anak-anak kita akan jauh terbengkalai. Anak-anak kita jauh dari Allah, jauh dari cinta Islam, yaa Rabb :'(
Anak-anak kita akan lupa ibunya, yg mereka ingat hanya uang dan harta yg diberikan ibunya :'( :'(:'(

sedih, sedih, sedih..

Islam datang membawa cahaya. Agama yang sempurna dan menyempurnakan.
Islam memberikan kegembiraan tentang bagaimana muslimah bersikap.

Lalu, pantaskah muslimah menjadi pemimpin?
Teringat sabda Rosululloh, “Tidak akan pernah beruntung kaum manapun yang menyerahkan urusan mereka kepada perempuan.” (HR. Bukhori).

Ya RasululLah sebaik-baiknya manusia. Manusia terbaik yang mendapat tuntunan langsung dari Allah melalui malaikat jibril. Bukankah kita harus mempercayainya?

Akupun ingin sekali demikian. Aku ingin kembali ke rumah.
Menjadi seorang muslimah yang sholihah yang senantiasa menjaga dirinya, memiliki rasa malu dan memelihara kehormatannya itulah yang dipuji oleh syari’at. 

Dengan aktivitasnya mengurus rumah dan membekali dirinya dengan ilmu syar’i atau mendidik anak-anak maka dengan demikian ia telah turut serta berusaha mewujudkan masyarakat islami. Melalui tangan-tangan dan didikan merekalah akan terlahir pemuda-pemudi yang berbakti kepada Alloh dan Rosul-Nya.

Masya Allah...

Wassalamualaykum Warrohmatullohi Wabrokatuh..

Barakallah..

@karlinaesari

Minggu, 12 Januari 2014

10 Rabiul awal 1435 Hijriah ♡

Assalamualaykum warrohmahtullohi wabarokatuh ^^/

Islam sejak kapan? Ahh, membuatku malu.
Bagaimana tidak? Islam sejak tahun 1988 sampai 2014, tapi sedikit sekali yang aku tahu tentang agama ini.

Bacaan sholat yang dibaca itu-itu mulu. Tahunya cuma rukun iman, rukun islam, nama-nama nabi. Dan semua itu kupelajari waktu jaman sd. AstagfirulLah :'(

Paling mencengangkan adalah beli Al Quran baru 2 tahun belakangan ini. Membacanya rutin baru setahun terakhir ini. Ya Allah, ya Rabb semoga Engkau maafkan kelalaian ini, kelalaian yg lama sekali. Kelalaian yg membuat dosa-dosaku membungbung tinggi, mengangkasa, mungkin seakan penuh bumi ini dengan banyaknya dosa :'(

Sekarang, walaupun seolah terlambat tapi inilah waktuku. Aku sengaja pergi ke gramedia untuk membeli sebuah buku. Ya buku ttg fikih wanita. Sebagai muslimah, tentu aku harus tahu apa yg boleh dan tidak boleh dilakukan. Aku harus tahu. Masa calon ibu, calon istri tidak tahu apa-apa.

Sayangnya, gagal upload foto bukunya nih, hehehe.

Yang jelas, pas baca buku ini. Ya Allah begini toh, begitu toh. Oh, muslimah itu harus seperti ini toh, harus seperti itu toh. Ah, ampun ya Rabb masih bodohnya aku. Keislamanku
Semuuuu....

Lagi nulis dalam suasana banjir, AlhamdulilLah trus dapat kue bolu dari teman mama, AlhamdulilLah lagi :')

Mulai saat ini, bertekad utk mengabdikan diri utk muslimah. AlhamdulilLah Allah memberikanku kesempatan gabung di divisi kajian muslimah YISC Al Azhar. Divisi yang menangani khusus utk muslimah.

Berharap bisa seperti Khadijah RadiayanlLahu Anhu, istri RasululLah Shallahu Allaihi Wassalam. Bunda Khadijah, inspiring woman. Sebaik-baiknya wanita syurga. Penghulu syurga. Yang melahirkan anak Fatimah RadiayanlLahu Anhu juga penghulu syurga. Ahh, ngefans banget. Semoga dengan izin Allah, Allah mempertemukan di syurga. Berbincang dan memeluk, dan memanggil "Bolehkah, aku memanggilmu bunda?" :') Impian, impian, masya Allah.

Ah, tepat hari ini 10 Robiul Awal, sebaik-baiknya wanita syurga menikah dengan sebaik-baiknya manusia. Ah, romantisnya. Romantis yang nyata tanpa rekayasa. Rumah tangga impian, bukan hanya dengan cukup kata bahagia tapi juga diberkahi Allah.

Rumah tangga, yang dengan menyatukan rumah tangga membuat bertambahnya hal yg bisa dilakukan untuk umat.

Rasanya tidak habis membahas rumah tangga kedua insan yang Allah sangat mencintainya. Masya Allah ya Rabb :')

10 Robiul Awal, bismillahirrohmanirrohim, aku pun resmi membuka gerai pelangiku7 hijab syari. Bukan hanya keuntungan dunia yg aku dapatkan, tidak, demi Allah. Tapi karena kecintaanku terhadap muslimah. Karena aku ingin seperti bunda Khadijah, sang inspirasi muslimah. Karena keteguhannya, kecerdasannya, ketaatan pada Rabb, dan Rasulnya.

Wassalamualaykum warrohmatullohi wabarokatuh
BarakalLah ♡
Dedicate for muslimah

@karlinaesari
@pelangiku7hijab

Selasa, 07 Januari 2014

Dakwahlah untuk semua #part1

Assalamualaykum Warrohmatullohi Wabarokatuh ^^/

Kemarin janji di twitter untuk kasih tau triknya untuk gabung di #IndonesiaMengaji baru kali ini ada kesempatan untuk menulis. Bersiaaappp...

Bismillahirrohmanirrohim..

Sebenarnya #IndonesiaMengaji merupakan gerakan dakwah yang sangat positif. Namun terkadang ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk mengajak semua orang ikut tergabung di dalamnya. Karena tidak semua orang ingin diajak berkebaikkan. Teringat kalimat di buku ustadz Salim A Fillah "Sambut mesra lah orang-orang yang ingin memeluk cahaya. Siapapun dia, apapun latar belakangnya, betapapun musyilnya sambutlah karena sungguh hidayah itu datang dan hanya milik Allah"

Agama Islam itu ibarat cahaya, namun terkadang orang yang buta akan silau dengan cahaya walaupun ia penerang. Lantas, apa yang harus dilakukan? Kenalkanlah orang yang buta dengan hangatnya karena kilau cahaya menyakitkan.

Begitupun dengan dakwah. Kemarin baru aku ikut seminarnya acara mengenai hijab. Disitu, aku tertoho-tohok. Sering kali menasehati orang lain tentang hijab tapi dua adikku belum berhijab, sedih ya Allah :'(
Tapi disitu, aku terpikir ya harus aku ubah cara dakwahnya.

Dakwah = mengajak. Ya, tapi tentunya dengan cara yang berbeda-beda.
Dakwah sama anak kecil tentu berbeda dengan teman sebaya. Atau dakwah haruslah dimulai dari yang paling mudah dilakukan.

Balik lagi ke #IndonesiaMengaji. Apa sih yang harus dilakukan?
Pertama adalah kitalah orang yang harus lebih dulu memulai dan melakukannya. Siap untuk hal itu, baru lanjut ke tahap selanjutnya. Nah, baru langkah selanjutnya adalah cobalah untuk kenalkan ke orang lain. Tapi jangan langsung "Hello... ada program ngaji loh". Jangan kayak gitu.
Tapi dekatilah, dekatilah dengan hati. Kalau ngaji agak dikencengin aja suaranya, tapi maksudnya bukan hanya untuk riya tapi niatkan untuk syiar.
Atau coba deh diganti, dengan misalkan kalau biasanya mendengarkan musik jadi mendengarkan murotal Quran. Karena contoh terbaik adalah keteladanan. Memberikan teladan.

Lanjut nanti yaah..
Nantikan yaaah

@karlinaesari