Total Tayangan Halaman

Kamis, 31 Oktober 2013

Cinta Allah, puncak segala cinta

Bismillahirrohmanirrihim...

Baru baca artikel tentang cinta kepada Allah, begitu serasa menampar mukaku dengan tamparan yang begitu keras.
Sudah terlalu lama diri ini tidak mencintai Engkau ya Rabb. Sudah terlalu lama aku sudah mencari cinta selain Engkau Ya Rabb :'( :'(

Mungkin aku harus belajar mencintai Rabb nya seperti Nabi Daud Allaihis Salam. Ya, begitu rasa mencintai kepada Rabb nya yang teramat dalam hingga beliau selalu mengutamakan Allah dibanding apapun di dunia ini. Cinta pada Rabb nya terletak diatas kecintaan terhadap diri sendiri, keluarganya, bahkan air dingin yang bisa menghilangkan dahaga di tengah teriknya padang pasir.

















Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Di antara doa Nabi Daud ’alihis-salaam ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi 3412)

Ya Allah, Ya Rabb simaklah begitu nabi Daud sangat mencintaiMu ya Rabb. Sejenak melihat diri ini, ahh aku masih terlalu sibuk mencari cinta untuk orang lain. Aku masih terlalu sibuk menebarkan cinta kepada orang lain. Aku masih terlalu jauh untuk mencintaiMu ya Allah.

Cinta kepada Allah puncak segala cinta. Seperti halnya perjalanan menuju ke puncak. Pastinya sulit dan berliku. Pastinya banyak hambatan dan rintangan. Pastinya berat dan melelahkan. Sulit, sungguh sangat sulit meraihnya.

Tapi yang aku tahu setelah berada di puncaknya, hanya satu yang terbayang ialah keindahan, kekaguman, rasa syukur, kenikmatan. Bahkan perjalanan menuju puncak yang merasa amat melelahkan tidak akan terasa lagi. Kelelahan dan susah payah itu seakan terbayar lunas bila kita sudah berada di puncaknya.

Letakkanlah cinta kepada Allah terletak dalam kepalamu, dalam hatimu, dalam pikiranmu. Bersabarlah, bersusah payahlah, berusahalah meraihnya. In syaa Allah, yuk kita berazzam..

Barakallah...

@karlinaesari

Rabu, 16 Oktober 2013

Demokrasi ini milik siapa?

Bismillahirrohmanirrohim..

Assalamualaykum Warrohmatullohi Wabarokatuh..

Izinkanlah aku bertanya, demokrasi ini milik siapa?

Aku mulai heran, apalah arti demokrasi? Aku mulai curiga dan menaruh rasa kebingungan. Apa sesungguhnya demokrasi itu?
Yang aku tahu, dari seorang yang masih bodoh ilmu nya ini ialah demokrasi itu berarti kebebasan. Tapi kebebasan yang seperti apa?

Kecurigaanku terhadap demokrasi begitu dalam, ketika aku memutuskan untuk mengenakan pakaian kebesaranku. Hijab syar'i. Sudah terlalu lama, tubuh ini tidak tersentuh belaian hangat hidayah Allah. Sehingga begitu hidayah Allah ini datang padaku, tidak aku sia-siakan. Ketika diri ini mulai mengenakan pakaian longgar, dan kerudung besar. Nampak, orang-orang itu sinis melihat. Sinis melihatnya. Pembesar-pembesar pun mulai menaruh curiga.

Kebingunganku nampak mulai bertambah, ketika haluan kuputar 360 derajat impianku. Tidak lagi mengejar karir, tapi aku ingin menjadi istri dan ibu. Maka sejak itu pula, di zaman demokrasi ini nampaklah bahwa itu bukanlah suatu pekerjaan. Bahkan banyak perusahaan besar yang melarang karyawatinya untuk tidak menikah 1-2 th. Dimana demokrasi? Dimana perjuangan HAM? Helooo... kami tertindas...

Bukankah demokrasi berarti kebebasan? Free..free.. itu yang selalu mereka agungkan..
Tapi nampaknya tidak untuk perempuan Islam seperti kami ini. Masih nampak aturan-aturan yang sangat memberatkan kami. Masih banyak. Sedangkan untuk kaum perempuan liberal, nampak demokrasi seolah bersahabat karib dengannya.

Apakah demokrasi hanya milik mereka, kaum liberal?

Dimanakah kebebasan kami, wanita Muslim ketika ingin sekali di kantor atau perusahaan tempatnya bekerja memakai baju kebesaran kami yang longgar dan tidak melekuk tubuh. Apakah tidak boleh kami berpakaian seperti itu? Sedangkan wanita-wanita liberal dengan leluasa menggunakan pakaian serba mini, pakaian yang melekukan tubuh. Hah, coba bayangkan dimana letak kebebasan kami?

Dimanakah kebebasan kami, wanita Muslim yang ingin sekali berhasat membangun rumah tangga nan sakinah, mawardah, dan warohmah tapi harus terhenti dengan aturan perusahaan yang melarang tidak boleh menikah selama jangka waktu tertentu. Sekali lagi aku ingin memanggil mereka pejuang HAM? Tolong, kami tertindas para pejuang HAM?

Sungguh demokrasi ini tak berpihak pada umat Islam. Sungguh.

Jangan sampai kecolongan lagi, tahun 2014 kita harus menunggangi demokrasi. Harus kita tundukan keliaran yang terjadi, kesemerawutan yang nampak. Kita usung kebebasan untuk wanita Muslim dan pemuda Muslim dalam mendapatkan kebebasannya.

Barakallah semuanya...

Wassalamualaykum Warrohmatullohi Wabarokatuh..

@karlinaesari

Selasa, 15 Oktober 2013

Idul Adha teristimewa :')

Bismillahirrohmanirrohim..

Assalamualaykum Warrohmatullohi Wabarokatuh..

Idul Adha tahun ini sangat istimewa sekali. Ya, banyak peristiwa yang terjadi di Idul Adha tahun ini. Setelah 25 tahun diberi nikmat dan rezeki materi oleh Allah, baru tahun inilah akhirnya aku ikut urunan kurban bersama 6 orang lainnya membeli satu ekor sapi dilingkungan rumahku :')

Idul Adha kali ini juga teramat spesial, karena Allah memberikan kesempatan kepada ayah dan ibu setelah menunggu sejak tahun 2005 untuk merasakan Idul Adha di Makkah Al Mukaromah, berlelah-lelah dalam perjalananMU ya Allah :')

Ya, dua moment spesial mengiringi Idul Adha tahun ini, masya Allah nikmat ya Allah.

Memaknai spirit qurban itu yang lebih penting, ya jauh lebih penting. Bagaimana meneladani kurban dari Nabi Ibrahim Allaihi Salam beserta keluarganya Nabi Ismail Allaihi Salam dan Bunda Hajar.

Kita harus belajar bagaimana Nabi Ibrahim teramat menuruti perintah Allah dibanding anaknya sendiri dengan turunnya perintah penyebelihan Nabi Ismail.

Kita harus belajar bagaimana kuatnya keislaman anak Nabi Ismail atas perintahnya penyembelihan dirinya.

Kita juga harus belajar bahwa ada seorang perempuan tangguh, dan luar biasa yaitu bunda Hajar dalam mendidik putranya Nabi Ismail dan sangat penurut terhadap suaminya Nabi Ibrahim sebagai bentuk kecintaan kepada Allah Azza Wajala.

Teringat kata-kata luar biasa yang hingga hari ini terus terngiang di telinga kita "Jika ini perintah Allah, sekalipun Ia tak akan melalaikan kita" masya Allah, terharu dan luar biasa :')

Selain makna berkorban, makna berbagi menjadi makna selanjutnya. Ya berbagilah, karena dengan berbagi sesungguhnya kita telah menitipkan kebahagiaan kita kepada orang lain.

Spirit kurban juga tidak berlaku hanya satu hari, tapi menjadi tonggakkan untuk hari-hari selanjutnya. Bagaimana kita harus membuka lebar pintu rumah kita, untuk mereka tetangga kita, umat.

Spirit kurban meneladani keluarga Nabi Ibrahim yang hanif untuk dikehidupan kita saat ini.

Barakallah semuanya..

Wassalamualaykum Warrohmatullohi Wabarokatuh..

Karlina Ekasari..
@karlinaesari

Sabtu, 12 Oktober 2013

Harapan yang tak semanis kenyataan, tapi itulah takdir Allah

Bismillahirrohmanirrohim...

Assalamualaykum Warrohmatullohi Wabarakatuh..

Percaya akan takdir Allah merupakan bagian dari rukun Iman yang ke-6. Sebagai muslim, kita wajib mempercayainya. 

Namun terkadang perlu ilmu untuk menerima takdir Allah. Ya, perlu ilmu untuk menerima kenyatan tersebut.
Sedikit orang yang belajar tentang ilmu menerima takdir Allah. Sedikit orang yang ikhlas terhadap takdir Allah. Walaupun harapan-harapan mereka yang indah harus dihentikan dengan menerima kenyataan sebagai bagian dari takdir Allah.

Ilmu keikhlasan, nampaknya ilmu yang mudah diucapkan tapi sulit untuk dilakukan. Sekali lagi perlu ilmu.
Banyak orang yang gagal memperoleh keikhlasan sehingga dia tidak menerima takdir Allah dan mulai melupakan Allah. 

Sedikit cerita :
Ada seorang akhwat (perempuan) bercerita, bahwa ia teramat mencintai seorang ikhwan (laki-laki). Hingga akhirnya si ikhwan tersebut ditakdirkan Allah menikah dengan orang lain dan mempunyai 2 (dua) orang anak. Akhwat pun tidak bisa melepaskan ikhwan tersebut hingga akhwat diam-diam menghubungi ikhwan tersebut, dan mereka pun menjalin komunikasi kembali. 

Dari ceritra tersebut, bahwa akhwat seolah tidak menerima takdir Allah. Ia kurang bisa mengikhlaskan apa yang terjadi dalam dirinya. Lalu apa yang terjadi, ikhwan tersebut tetap sama istrinya. Walaupun berulangkali mereka menjalin komunikasi yang cukup dekat tapi ikhwan tersebut tetap bersama keluarganya.

Pernahkah mendengar cerita begini :
"Ada seorang ayah membelikan kalung mainan untuk anaknya. Ya, sebuah kalung mainan. Tapi kalung tersebut teramat cantik, dan sangat pas dipakai dileher anak tersebut. Hingga pada suatu hari ayahnya meminta kembali kalung tersebut "Nak, bolehkah ayah meminta kalungmu kembali?" tanya Ayah. "Kenapa ayah meminta kalung yang sudah diberikan kepadaku, aku tidak mau" jawab anak. Lalu beberapa minggu kemudian ayahnya bkembali mengulang pertanyaan yang sama. Lagi-lagi jawaban anak juga sama. 

Hingga suatu hari anak menyadari perbuatannya "Bukankah, ini kalung yang ayah berikan. Lalu jika beliau meminta, mengapa tidak aku kembalikan?" gumamnya dalam hati. Anak tersebut mengikhlaskan kalung yang sudah diberikan ayahnya untuk dikembalikan. Lantas apa yang kemudian terjadi?

Ayahnya telah menyiapkan sebuah kalung emas cantik yang lebih baik, dan lebih bagus dari kalung mainan tersebut. "Nak, sebenarnya ayah telah menyiapkan kalung yang lebih baik daripada kalung yang kemarin ada dalam genggamanmu. Hanya ayah ingin melihat sejauh mana kau melepaskan sesuatu yang sangat ingin kau miliki" kata ayah. Mata anak tersebut berkaca-kaca, lalu ia pun memeluk ayahnya."

Dari uraian cerita diatas banyak hal yang bisa kita ambil hikmah dan pelajaran. Bahwa melepaskan sesuatu yang telah kau miliki, walaupun pada hakikatnya segala sesuatu yang ada di dunia ini bukanlah milikmu melainkan titipan Allah, amatlah berat. Tapi percayalah Allah akan menggantinya dengan lebih baik.

Terimalah takdir Allah karena itu bagian dari keimanamu. 

Percayalah, berjuta-juta hikmah dan pelajaran yang bisa kau petik, kau ambil pelajarannya jika kamu mau menerima takdir Allah. Walaupun terkadang harapan memang tak semanis kenyataan tapi percayalah itu takdir Allah.

Teringat kembali sebuah cerita begini :
"Mengapa anak kecil bila bermain ayunan dan dilemparkan ke atas oleh mamanya, ia justru tertawa riang. Mengapa ia tidak menangis? Bukankah lemparan ke atas bisa membuatnya terpelanting keluar, jatuh, dan berdarah?
Ya, jika menggunakan logika benar bahwa bisa membuat ia semakin terpelanting, jatuh, bahkan bisa menyebabkan ia berdarah.
Ternyata anak kecil tersebut yakin, bahwa mama nya yang telah melemparnya tidak akan membuatnya terpelanting. Anak kecil tersebut yakin bahwa mama nya akan menangkapnya"

Masya Allah, keyakinan terhadap Allah harus jauh lebih besar. Yakinlah Allah akan menangkapmu sebelum kamu terjatuh. Yakinlah, yakinlah...

Seorang akwat menangis, ia sedih bahwa selalu harapannya tidak manis ujungnya. 
Mungkin itu bukan ujung, karena yakinlah ujungnya selalu akan berbuah manis. Yakinlah bahwa ujungnya pasti yang terbaik dimata Allah bukan dimata kita sebagai manusia. Karena tentunya pandangan manusia terkadang memang belum tentu baik.
Tapi pandangan Allah pasti itu yang terbaik.

Selamat menjalani kehidupan ini, berusahalah dengan baik dan bila harapanmu tidak semanis kenyataannya. Percayalah takdir Allah, percayalah... karena itu bagian dari keimananmu...

Barakallah...

Wassalamulaykum Warrohmatullohi Wabarokatuh...

(Catatan diri untuk seorang Karlina Ekasari, yang masih dan terus belajar untuk bisa menerima, ikhlas terhadap takdir Allah. Bila ada kesalahan datangnya dari Karlina Ekasari, dan segala kebaikan hanya bersumber dari Allah Subhanahu Wa'ta A'la)

Jumat, 11 Oktober 2013

Hijrah I'm in love ♡

Bismillahirrohmanirrohim..

Assalamualaykum Warrohmatullohi Wabarokatuh..

Hijrah I'm in love nampak seperti sebuah judul film. Tapi inilah film dalam kehidupanku. Dimana setiap episodenya penuh dengan keajaiban. Siapa sutradaranya? Allah Subhanahu Wa'Ataala. 

Selalu banyak org yg bertanya "Lina, pakai jilbab sudah lama yah?", jawabku "Alhamdulillah baru 2 tahun :')". Ya baru dua tahun belakang ini, aku memutuskan utk berhijrah ke jalanMU ya Allah. Berhijrah, perjalanan spritual terbesar, dan moment yg membalikkan hidupku 360 derajat.

Berawal Januari 2012, ketika kefuturan ini melanda. Ketika dunia ini nampak memuakkan, menjenuhkan, gersang, hampa, kosong bagai seperti neraka :'(. Tapi disitulah, justru hidayah datang. Hidayah harus aku jemput, walau dengan keterpaksaan. Hidayah harus aku raih walau dengan keterbatasan. Hidayah harus aku gapai walau dengan diri ini harus terseok-seok meraihnya. 

Pada bulan itu juga, aku memutuskan utk berkerudung. Wow, banget seorang Karlina Ekasari yg dulunya, ahh sudahlah lah semoga Allah menutupi aib diri :'(. Yang penting berhijab dulu, walaupun gak punya kerudungan. Tapi AlhamdulilLah pertolongan Allah itu masya Allah luar biasa. Gak punya kerudungan, dengan baik hati Allah memberikan kerudungan melalui sahabat, kakakku mba Juli Suryanita (Jazakillah khairan katsiiran :') semoga Allah membalas kebaikan mba dengan syurga ♡).

Oke, kerudungan sudah ada tapi baju panjang gimana? Belum punya. Lagi-lagi pertolongan Allah, mamaku menghibahkan banyak baju dan rok panjangnya waktu jaman muda utk aku semua. Masya Allah, bersyukur tiada henti :')

Taraaa, jadilah si Karlina yg waktu sebelum tahun 2012 begini sesudah tahun 2012 mendinganlah yah, hihihi :p

Semakin lama, semakin mulai belajar Islam. Nah, tahu gak selama ini banyak beli buku novel dan belum satupun punya Al Qur'an. Parah, parah nih si lina. Dan di pameran buku Islam di Jcc, akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah Al Qur'an. Al Qur'an pertamaku yg aku beli. Mulailah aku rajin membacanya. Minimal habis sholat 1 ayat. 

Lalu episode baru pun muncul, setelah lina gerah dengan pekerjaannya yg terdahulu. Pengen resign aja. Begitu menggebunya hingga tanpa ba bi bu langsung resign loh. Nganggur 2 bulan, eh tapi gak nganggur juga sih. Aku mulai kembali ke jaman kuliah, jualan online di facebook. Nah kali itu yg dijual kue. Maklum waktu itu menjelang lebaran lina resign. Mau jadi apa coba, orang2 pada nunggu THR eh dia malah resign. Lagi-lagi Maha Besar Allah menunjukkan pertolongan. Jualan online kue lebaran melonjak drastis. Untungnya besar, masya Allah. Sekaligus, perusahaan tetap membayar THRku walaupun aku sudah resign. Double-double keuntungan ini mah. Aku mengazzamkan diri pada waktu itu "ya Allah, aku akan menyedekahkan seluruh hasil keuntungan jualan aku" mungkin karena itulah jualanku laris manis tanjunh kimpul.

Sedang menikmati jualan dan pengangguran, dapatlah panggilan dari tempat kerjaku sekarang. Rasanya mau nangis, coba lebih enak jadi pengusaha toh. Tapi mama menyuruhku utk tetap ikut panggilan. Ridho orang tua, ridho Allah :')

Inilah episode selanjutnya dari Allah. Sampailah aku ditempatkan di pekerjaanku yang sekarang. Bertemu dengan orang-orang luar biasa yang mengajakku dalam kebaikan. Mba Melta dengan kerudung syar'i nya, mas daus dengan ceramah agamanya, dan mas rizdi dengan brosur YISC Al Azharnya. Serta mendapat training motivasi Islam luar biasa dari Alm. bapak Arie Mooduto (semoga Allah menempatkan di syurga, Aamiin Allahumma Aamiin). Ya, Allah Maha Baik menempatkan aku ditempat yang aku butuhkan. Sampai akhirnya, aku tertarik masuk YISC Al Azhar pada awal Januari 2013. Tepat setahun masa hijrahku. Masya Allah, skenariomu indah dan luar biasa ya Allah.

Mencoba menilik kebelakang perjalananku, tidak pernah bahkan terlintas sedikitpun bisa sampai di titik ini. Dititik hidayah tidak lagi dilemparkan ke wajah tapi diulurkan lembut penuh cinta. Dititik bahwa dunia ini tampak mengecil, hanya Engkau ya Allah yang Maha Besar. Dititik ini, ingin sepenuhnya meraih jalanMu.

Satu lagi skenario Allah yang luar biasa, semenjak mengenal agama Islam dengan lebih dalam membuat hubunganku dengan ayah dan ibuku semakin erat. Ya, kami semakin erat. Hubungan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Masya Allah, nikmat mana lagi yang engkau dustakan?

Hijrah I'm in love. Perjalanan luar biasa, perjalanan melelahkan ya berakhir di titik cinta. Titik cinta luar biasa, menjunjung cinta hingga ke langit dan menebar cinta di bumi.

Begitulah makna hijrah, ia akan menempatkanmu di posisi terbaik. Masih ingin dan terus hingga akhir hayat belajar dari hijrahnya Rasulullah. Manusia mulia yang karenanya lah kita bisa beragama Islam. Manusia teladan, terbaik di muka bumi.

Mengutip dari buku "Jalan Cinta Para Pejuang" ustadz Salim A Fillah.
"Betapa Islam bisa mengubah sesosok pribadi yang lembek menjadi pribadi pejuang.
Bahwa celupan Illahiyah memang mampu menyusun ulang komponen jiwa seseorang.
Seseorang pengecut bisa menjadi pemberani.
Seorang pecundang di masa lalunya tidak kehilangan peluang menjadi pahlawan di masa depan"

Inilah Jalan cinta para pejuang. Sungguh hidayah Allah diberikanNya kepada siapapun yang dikehendakiNya.

Maka di jalan cinta para pejuang, kita tidak boleh memandang tinggi diri dan merendahkan orang lain"

Sudah banyak para sahabat yang di awal nya sangat membenci Islam tapi diakhir hidupnya justru sangat menghamba pada Allah, membela Islam.

Umar bin Khattab, pemuda gagah berani yang di masa muda nya kebencian penuh amarah kepada Islam bahkan ingin membunuh Rasulullah tapi justru Umar dimakamkan tepat disebelah kuburan Rasulullah :')

Atau Khalid bin Walid, panglima perang kaum kafir quraisy yang dengan pedangnya banyak membunuh kaum muslimin tapi setelah hidayah datang Rasulullah memberi gelar "Pedang Allah" karena dengan pedangnya pula lah, Khalid berjihad di jalan Allah.

Sunnguh hidayah Allah seperti mentari yang setiap orang yang mengetahui kebaikannya akan merasakan nikmat dan karunianya.

Mengutip lagi buku "Jalan Cinta Para Pejuang" ustadz Salim A Fillah.
"Jadikan cintaku padamu Ya Allah berhenti di titik ketaatan.
Meloncati rasa suka dan tak suka
Karena aku tahu,
MentaatiMU dalam hal yang aku tak sukai
Adalah kepayahan, perjuanagn dan gelimang pahala
karena sering kali ketidaksukaanku
hanyalah bagian dari ketidaktahuanku"

Hayo berhijrah ke jalan Allah, awalnya berat memang tapi perjalanan luar biasa dalam hidup. Perjalanan menembus ke bumi hingga langit.

Luruskan niat, jemput hidayah. Siap berhijrah, karena hijrah pembuka kebaikan.

Barakalloh..

Wassalamualaykum warrohmatullohi Wabarokatuh.

(kalau ada kata-kata yang kurang berkenang di hati para pembaca, saya mohon untuk diberikan maaf. Kesalahan datangnya dari karlina ekasari, kebaikan hanya dari Allah)

Rabu, 02 Oktober 2013

Ibu, Emak, Mama, Amak, Ummi, Mami, Enyak, Emih, Mbok apapun sebutanmu, Surga ada ditelapak kakimu

Bismillahirrohmanirrohim..

Assalamualaykum Warrohmatullohi Wabarokatuh...

Menulis judulnya saja membuatku berkaca-kaca, mungkin air mata akan mengiringi tulisan ini.

Kangen ibu, itulah yang mendorongku untuk menuliskan hal ini. Ditinggal selama 40 hari oleh ibu, membuat aku harus menjadi ibu untuk adik-adikku. Baru kali ini merasakan harus ke warung belanja sebelum subuh dan harus memasak setelah sholat subuh. Baru kali ini merasakan, harus mikirin besok kita makan apa yah? Atau besok harus masak apa yah?
Ternyata jadi ibu itu sulit, ya Allah. Dulu sering sekali bilang "Ma, kok masaknya cuma telor balado sih. Aku gak mau makan ah" ternyata setelah sekarang diamanahkan untuk mengatur rumah tangga, betapa sulitnya mengatur keuangan itu. Dulu mungkin aku tidak pernah berpikir, kalau hanya uang itu yang cukup untuk kami makan. Aku hanya peduli, kalau aku harus makan enak. Padahal belum tentu ibu punya uang untuk belanja masakan kesukaan aku.

Ya Allah, ampuni aku. Aku hanya peduli apakah kebutuhanku terpenuhi atau tidak. Aku hanya peduli bahwa aku harus makan enak. Aku hanya peduli diriku. Nangis ya Allah :'( :'(

Padahal yang aku tahu, ibu jarang sekali beli baju baru. Bahkan untuk beli baju lebaran saja, ibu harus pakai baju yang tahun kemarin. Sedangkan aku bisa punya baju lebaran setiap tahunnya.
Ibu jarang sekali punya sepatu/sandal baru, padahal kalau sepatu/sandalku rusak sedikit saja aku langsung marah dan membuangnya.

Ya Allah, entah berapa banyak dosa yang telah aku perbuat kepada ibuku. Dosa-dosaku menumpuk ya Allah. Masihkah aku pantas untuk mendapatkan surga di telapak kaki ibuku.

Perkenankan aku ya Allah untuk berbuat baik kepada ibuku. Perkenankan aku untuk bisa meraih syurga dari telapak kaki ibu.

Ya Allah, terima kasih telah memberikan nikmatMU dengan ibu yang baik untukku.

Ibu, aku memang belum seperti engkau tapi aku janji aku juga akan berusaha menjadi ibu yang terbaik untuk anak-anakku kelak. Seperti engkau memperlakukanku bu...


Ibu, Emak, Mama, Amk, Ummi, Enyak, Mbok apapun sebutanmu Engkau adaalah letak surgaku. Apapun sebutanmu, engkau adalah malaikat dunia..

Akan kuhadirkan syurga untukmu bu...

Barakalloh..
Wassalamualaykum Warrohmatullohi wabarakatuh..